Selasa, 31 Maret 2015

kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil


Ibu hamil memiliki risiko yang tinggi terhadap perkembangan kerusakan gigi, karena terjadi perubahan fisiologis dan hormonal dimana terjadi fluktuasi dari hormon estrogen dan progesteron yang mungkin berpengaruh terhadap cairan servikular, serum, saliva, dan jaringan gingiva, serta adanya perubahan pola makan, kurangnya kebersihan mulut, mual dan muntah dapat menyebabkan primylolysis atau erosi pada gigi.

Ibu hamil memiliki risiko yang tinggi terhadap perkembangan kerusakan gigi, karena terjadi perubahan fisiologis dan hormonal dimana terjadi fluktuasi dari hormon estrogen dan progesteron yang mungkin berpengaruh terhadap cairan servikular, serum, saliva, dan jaringan gingiva, serta adanya perubahan pola makan, kurangnya kebersihan mulut, mual dan muntah dapat menyebabkan primylolysis atau erosi pada gigi.
Kesehatan mulut dan gigi ibu hamil sebaiknya mendapat perhatian yang serius, bahkan sejak sebelum menikah. Hal ini mengingat dampak yang ditimbulkan dapat berpengaruh terhadap kehamilan. Salah satu kepedulian tentang kesehatan gigi ibu hamil adalah dengan menyebarluaskan informasi bagaimana merawat gigi dengan benar sejak sebelum hamil dan saat kehamilan.
Perawatan kesehatan gigi yang benar akan membantu meningkatkan kesejahteraan ibu dan bayi. Berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar Depkes 2007 menunjukkan 72,1 persen penduduk Indonesia mengalami karies pada gigi. Penduduk yang mengalami gangguan kesehatan gigi ini tentu saja termasuk ibu hamil dan wanita usia subur.

Mengapa kesehatan gigi dan mulut penting bagi ibu hamil ?
1. Selama kehamilan ibu membutuhkan asupan zat makanan bergizi.
Bila ibu hamil mengalami gangguan pada mulut dan gigi maka kebutuhan pemenuhan makanan tersebut akan terganggu. Terutama bila ibu hamil mengalami karies atau gigi keropos dan berlubang ibu tidak dapat mengunyah makanan dengan baik, akibatnya gizi janin kurang dan bayi mengalami gangguan pertumbuhan dalam kandungan.
2. Ibu hamil mengalami perubahan hormon baik itu progesteron maupun estrogen.
Dampak dari perubahan hormon kehamilan itu dapat mempengaruhi  kesehatan mulut dan gigi, contoh ibu hamil  trimester pertama (14-20 minggu) sering muntah dan kelebihan air liur, rasanya ingin meludah terus menerus. Bila tidak rajin kumur dan menggosok gigi maka kuman dan bakteri penyakit mudah tumbuh, bau mulut (halitosis) dan jamur atau sariawan pada rongga mulut.
3. Peningkatan risiko terjadinya pembengkakan gusi maupun perdarahan pada gusi.
Hal ini karena terjadi pelunakan dari jaringan daerah gusi akibat peningkatan hormon. kadang timbul benjolan-benjolan berwarna bengkak kemerahan pada gusi, dan gusi mudah berdarah
4. Terganggu kenyamanan dan kurang istirahat akibat sering sakit gigi dan ngilu.
Pada saat hamil kondisi gigi yang mengalami caries akan bertambah parah akibat penyerapan kalsium dari tubuh ibu hamil yang dibutuhkan bayi untuk proses pertumbuhan.
5. Ibu hamil dengan keadaan gigi yang rusak cukup parah akan merangsang keluarnya hormon prostaglandin.
Hormon bersifat merangsang timbulnya kontraksi pada rahim. Bila terus menerus rahim berkontraksi maka kelahiran prematur bahkan keguguran dapat terjadi.
6. Infeksi pada gigi ibu hamil dapat menginfeksi janin dalam kandungan.
Menurut hasil penelitian yang dimuat Journal Of Obstetrics Gynecology, Yiping Han peneliti dari Case Western Reserve University tahun 2010, melaporkan ibu yang gusinya terinfeksi dapat menularkan infeksi pada janin melalui  peredaran darah plasenta. Pada kasus yang diteliti ini terbukti kuman Fusobacterium nucleatum yang menginfeksi gusi ibu ditemukan dalam tubuh janin dan  mengakibatkan keguguran. Sementara itu North Carolina menemukan fakta bahwa Bakteri Streptococcus mutans yang merupakan penyebab gigi berlubang dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui sirkulasi darah, dan selanjutnya dapat mencapai jantung dan menyebabkan gangguan pada jantung ibu hamil. (kutipan, Intisari 2010)

Bagaimana pencegahan yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi?
Sebelum hamil :
1.  Lakukan penyikatan gigi secara benar dan gerakan sikat melingkar dengan hati hati di sela – sela gigi. Sikat gigi arah atas ke bawah dan sebaliknya arah bawah ke atas.
Tujuan menyikat gigi adalah untuk menghilangkan atau menghambat pertumbuhan plak, membersihkan gigi dari makanan, debris dan pewarnaan, menstimulasi jaringan gusi, dan mengaplikasikan pasta gigi yang mengandung suatu bahan khusus untuk mencegah lubang gigi, penyakit periodontal, maupun mengurangi sensitivitas. Lamanya menyikat gigi kurang lebih 2 menit, dengan 5-10 gerakan untuk setiap bagian. Agar pembersihan pada daerah celah diantara dua gigi lebih maksimal, dianjurkan menggunakan benang gigi (dental floss). Selain gigi, penyikatan pada lidah juga perlu dilakukan untuk membersihkan lidah dari kotoran yang dapat menyebabkan bau mulut.
2.  Menyikat gigi secara teratur dengan pasta gigi yang sesuai dan waktu menyikat gigi yang tepat adalah setiap habis makan dan sebelum tidur malam.
3.  Hindari makanan terlalu panas,dingin dan asam, ngemil dan menggigit makanan yang terlalu keras.
4.  Hindari kebiasaan menusuk lubang pada gigi, terlebih dengan alat yang tidak bersih. Bila terdapat lubang, lakukan perawatan gigi ke dokter.
5.  Bila menggunakan gigi palsu yang bisa dilepas lakukan perawatan dengan disikat bersih dan di rendam dengan cairan obat kumur agar tidak tumbuh jamur atau bakteri
6.  Bersihkan plak atau karang gigi secara teratur ke dokter gigi. Enam bulan sebelum menikah cek kesehatan gigi dan mulut ke dokter
7.  Hindari kebiasaan merokok, karena racun nikotin merusak lapisan gigi

TIPS merawat gigi pada ibu hamil :
1.  Gunakan sikat gigi yang lembut dan ukuran yang sesuai.
2.  Pada waktu ibu hamil muntah  atau sering mengeluarkan air liur jangan lupa untuk  berkumur, bisa dengan air hangat yang dibubuhi garam. Kumur dengan air hangat juga bermanfaat  untuk membersihkan sisa lemak – lemak pada rongga mulut dan sela gigi
3.  Bila perlu pilih pasta gigi yang tidak merangsang terjadinya alergi, terutama untuk gusi yang sensitif
4.  Lakukan penyikatan gigi secara benar dan gerakan sikat melingkar dengan hati hati di sela – sela gigi. Sikat gigi arah atas ke bawah dan sebaliknya arah bawah ke atas.
Kalau rasa malas menyerang, Anda bisa berkumur dengan obat kumur antiseptik dan dibarengi mengunyah permen yang mengandung xylitol untuk membunuh kuman.
5.  Bila ada gangguan kesehatan pada mulut yang perlu menggunakan obat kumur, sebaiknya memperhatikan label pada kemasan tentang keterangan kontra indikasi untuk ibu hamil . Penggunaan obat kumur terutama untuk mengatasi bakteri penyebab bau mulut maupun membersihkan keasaman pada rongga mulut bagi ibu hamil perlu berkonsultasi dengan dokter gigi.
6.  Bila mempunyai gigi palsu lakukan perawatan gigi palsu secara  teratur
7.  Konsumsi buah buahan berserat yang banyak mengandung vitamin C
8.  Penuhi kebutuhan kalsium sesuai dengan anjuran dokter atau bidan, terutama dari sumber zat makanan alami.

Gangguan Yang Sering Terjadi Pada Gigi & Mulut Ibu Hamil
Tumor gusi ibu hamil
Hormon insulin yang terletak didekat usus dua belas jari berfungsi mengatur zat gula dalam darah. Apabila insulin kurang karena pankreasnya rusak, maka kadar gula dalam darah akan meningkat sehingga akan menyebabkan diabetes (penyakit gula darah). Orang yang menderita diabetes akan mudah gisinya terserang infeksi yang menyebabkan gigi menjadi goyah. Contoh lain adalah kelenjar hormone yang namanya hipofisis atau kelenjar pitutaria. Kelenjar hormone ini mengeluarkan hormone yang mempengaruhi kelenjar hormone lainnya. Sering kali hormone tersebut mempengaruhi tempat-tempat yang lain dan yang paling sering menjadi sasaran adalah ikut tumbuh yang tidak normalnya gusi. Gusi pada waktu ibu hamil ada bagian yang membengkak membenjol kecil. Hal ini disebabkan karena adanya jaringan yang tumbuh yang disebut tumor jinak atau dalam istilah kedokteran disebut “epulis gravidarum” .

Bau mulut tidak sedap bukan mitos
Ibu hamil juga seringkali tidak memperhatikan bahwa bau mulutnya tidak  sedap hal itu bukan lah sebuah mitos, akan tetapi karena kurang menjaga kebersihan mulutnya. Ada 2 jenis bau mulut, bila bau mulut berasal dari mulut sendiri dinamakan odor vetor ex ore,jika berasal dari bagian lain dari mulut disebut halitosis. Beberapa hal yang menyebabkan bau mulut di antaranya karang gigi, radang gusi,kaeadaan tubuh yang tidak sehat, kekurangan vit B6, diabete mellitus, dan penyakit lain yang berhubungan dengan  jalan nafas.
Oleh karena itu beberapa sarat untuk menjaga bau mulut yang tidak sedap pada ibu hamil adalah :
a. menjaga kesehatan gigi dan mulut sebaik-baiknya.
b. Olah raga esuai petunjuk bidan untuk senam hamil
c. periksa ketenaga kesehatan gigi apabila terjadi bau mulut
d. pakai obat kumur,seperti daunsirih dan air garam hangat.

Resep bau mulut dan bau badan
Resep bau mulut dan bau badan menurut Depkes yang dimuat dalam buku TOGA depkes RI
a. Daun beluntas dibuat sayur atau dimakan mentah
b. Berkumur-kumur dengan air daun sirih
c. Daun kecombrang
Dan yang terpenting menjaga kebersihan gigi dan mulut secara rutin.

Sariawan dan cara pengobatannya
Sariawan dapat terjadi karena kekurangan vitamin c, stress dan karena daya tahan tubuh yang rendah. Sehingga ibu hamil sangat rentan terkena stomatitis atau sariawan,hal itu dikarenakan ibu hamil mudah terserang infeksi. Untuk itu ada beberapa nasehat yang perlu di perhatikan, diantaranya:
a.menjaga kesehatan gigi dan mulut secara rutin
b.Usahakan berkumur dengan obat kumur setiap bangun tidur
c. Jagalah makanan dengan nilai gizi yang seimbang terutama untuk ibu hamil
d. Usahakan tidak memikirkan hal-hal yang menyebabkan stress
e.mengkonsumsi vit C
Salam hangat semoga bermanfaat bagi kita semua khususnya wanita usia subur dan ibu hamil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar